Kontroversi di Balik Layar: Kisah Kegelapan di Balik Akhir Talk Show Terkenal
Citra publik seorang selebriti seringkali membentuk representasi yang kontras dengan karakter aslinya. Meskipun penampilan di media mungkin menonjolkan sisi glamor dan kepribadian yang diarahkan secara profesional, seringkali realitas di belakang layar memberikan gambaran yang lebih nuansa dan kompleks. Sebagian besar selebriti berada di bawah tekanan konstan untuk mempertahankan citra yang sesuai dengan harapan publik, dan ini bisa menciptakan kesenjangan antara penampilan mereka di depan kamera dan kehidupan pribadi yang lebih nyata. Dalam beberapa kasus, kejutan terkait kepribadian sejati selebriti dapat memberikan perspektif yang menarik bagi penggemar, mengingat bahwa mereka, seperti kita semua, adalah individu dengan lapisan-lapisan yang membuatnya unik.
Pada tahun 2020, Ellen DeGeneres Show menghadapi kontroversi serius. Bocoran dari beberapa kru, termasuk mantan kru, mengungkapkan sisi 'gelap' dari balik layar acara tersebut. Isu-isu seperti pelecehan seksual oleh produser terhadap kru wanita, intimidasi, dan perilaku rasis di tempat kerja mulai tersebar luas dan menjadi sorotan publik global. Ketika memasuki musim ke-18, Ellen merespons rumor-rumor tersebut dengan mengakui adanya lingkungan kerja yang 'toxic' yang tidak pernah ia sadari. Ia mengambil langkah tegas dengan memecat 2 produser yang terlibat dalam pelecehan seksual, sambil menyampaikan permintaan maaf yang mendalam kepada siapa pun yang terdampak kejadian tersebut.
Musim ke-18 dimulai seperti biasa, namun Ellen DeGeneres Show terjerembab dalam citra negatif dari netizen. Hasilnya, rating acara ini anjlok secara drastis. Data Nielsen menunjukkan penurunan lebih dari 1 juta penonton, sekitar 43%, angka terburuk dibandingkan kompetitor sejenis. Terperinci, 38% dari penonton yang hilang adalah wanita dewasa di bawah usia 54 tahun, demografis yang biasanya menjadi inti penonton setia acara tersebut. Pada periode September hingga Januari 2019-2020, acara ini menghasilkan total US$ 131 juta (Rp 1,8 triliun) dari iklan. Namun, pada periode yang sama tahun 2020-2021, pendapatan mereka turun sekitar 20%, hanya mencapai US$ 105 juta (Rp 499 miliar).
Kesimpulannya, citra publik selebriti sering kali tidak sepenuhnya mencerminkan karakter asli mereka. Beberapa kasus, seperti kontroversi yang melanda Ellen DeGeneres Show, mengungkap sisi gelap di balik layar acara yang terkadang bertentangan dengan citra yang ditampilkan di muka publik. Meskipun respons Ellen terhadap kontroversi ini termasuk tindakan tegas dengan memecat produser yang terlibat dalam pelecehan seksual, dampaknya terasa dalam penurunan drastis dalam rating acara dan pendapatan dari iklan. Hal ini menunjukkan bahwa publik semakin memperhatikan aspek-aspek autentisitas di balik citra yang dibangun di media, dan ketika ketidaksesuaian antara citra publik dan kenyataan terungkap, bisa berdampak serius terhadap kesuksesan dan reputasi sebuah acara televisi.
Source :
https://www.kapanlagi.com/showbiz/hollywood/kronologi-dan-kontroversi-berakhirnya-ellen-degeneres-show-setelah-19-tahun-mengudara-8820fa.html?page=6
Comments
Post a Comment